Perayaan Ekaristi 9 April 2020

LITURGI

KAMIS PUTIH

MENGENANG PERJAMUAN TUHAN

Kamis 9 April 2020


RITUS PEMBUKA


TANDA SALIB DAN SALAM umat berdiri 

I. Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus
U. Amin
I. Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dan persekutuan Roh Kudus bersamamu
U. Dan bersama rohmu
   
SERUAN TOBAT PS. 347  umat berlutut/berdiri

I. Saudara-saudari, marilah mengakui bahwa kita telah berdosa supaya layak merayakan peristiwa penyelamatan ini.

I. Tuhan Yesus Kristus, demi cinta kasih-Mu, Engkau rela merendahkan diri dengan membasuh kaki para murid.
K.  Tuhan, kasihanilah kami
U. Tuhan, kasihanilah kami.
I.   Dalam Ekaristi, Engkau mengorbankan Diri bagi kami semua.
K.  Kristus, kasihanilah kami
U.  Kristus, kasihanilah kami.
I. Demi cinta kasih-Mu, dalam Ekaristi, Engkau memberikan Tubuh dan Darah-Mu kepada kami, agar tetap bersatu dengan kami.
K.  Tuhan, kasihanilah kami
U.  Tuhan, kasihanilah kami.        
I.  Semoga Allah yang mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal.
U.  Amin.


DOA PEMBUKA
I. Marilah kita berdoa:
(hening sejenak)
I. Ya Allah, dalam perjamuan malam yang amat kudus ini, Putra Tunggal-Mu  menyerahkan diri-Nya kepada kematian, mempercayakan kepada Gereja  kurban yang baru dan kekal, serta perjamuan cinta kasih-Nya. Semoga kami  yang merayakan perjamuan malam ini menimba kepenuhan kasih dan hidup  dari misteri yang luhur dan agung itu. Dengan pengantaraan Yesus  Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan  Roh Kudus, hidup dan berkuasa, sepanjang segala masa.
U. Amin.


LITURGI SABDA

BACAAN I (Kel 12:1-8.11-14)


"Ketetapan tentang Perjamuan Paskah."

L. Bacaan dari Kitab Keluaran:  

   

Pada waktu itu berfirmanlah Tuhan kepada Musa dan Harun di tanah Mesir,  “Bulan ini akan menjadi permulaan segala bulan bagimu, bulan yang  pertama bagimu tiap-tiap tahun. Katakanlah kepada segenap jemaat Israel:  Pada tanggal sepuluh bulan ini hendaklah diambil seekor anak domba oleh  masing-masing menurut kaum keluarga, seekor anak domba untuk tiap-tiap  rumah tangga. Tetapi jika rumah tangga itu terlalu kecil jumlahnya untuk  menghabiskan seekor anak domba, maka hendaklah ia bersama dengan  tetangga yang terdekat mengambil seekor menurut jumlah jiwa; tentang  anak domba itu, kamu buatlah perkiraan menurut keperluan tiap-tiap  orang. Anak dombamu itu harus jantan, tidak bercela dan berumur satu  tahun; kamu boleh mengambil domba, boleh kambing. Anak domba itu harus  kamu kurung sampai tanggal empat belas bulan ini. Lalu seluruh jemaat  Israel yang berkumpul harus menyembelihnya pada senja hari. Darahnya  harus diambil sedikit dan dioleskan pada kedua tiang pintu dan pada  ambang atas rumah, tempat orang-orang makan anak domba itu. Pada malam  itu juga mereka harus memakan dagingnya yang dipanggang; daging panggang  itu harus mereka makan dengan roti yang tidak beragi dan sayuran pahit.  Beginilah kamu harus memakannya: pinggangmu berikat, kaki berkasut, dan  tongkat ada di tanganmu. Hendaknya kamu memakannya cepat-cepat. Itulah  Paskah bagi Tuhan. Sebab pada malam ini Aku akan menjelajahi negeri  Mesir, dan membunuh semua anak sulung, baik anak sulung manusia maupun  anak sulung hewan, dan semua dewata Mesir akan Kujatuhi hukuman. Akulah  Tuhan. Adapun darah domba itu menjadi tanda bagimu pada rumah-rumah  tempat kamu tinggal. Apabila Aku melihat darah itu, maka Aku akan  melewati kamu. Jadi tidak akan ada tulah kemusnahan di tengah-tengah  kamu, pada saat Aku menghukum negeri Mesir. Hari ini harus menjadi hari  peringatan bagimu, dan harus kamu rayakan sebagai hari raya bagi Tuhan  turun temurun.

L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.


MAZMUR TANGGAPAN (PS 856) umat duduk


Mazmur: 

1. Bagaimana akan kubalas kepada Tuhan

segala kebaikan-Nya kepadaku?

Aku akan mengangkat piala keselamatan,

dan akan menyerukan nama Tuhan.

2. Sungguh berhargalah di mata Tuhan

kematian semua orang yang dikasihi-Nya.

Ya Tuhan, aku hamba-Mu; aku hamba-Mu, anak dari sahaya-Mu.

Engkau telah melepaskan belengguku.

3. Aku akan mempersembahkan kurban syukur kepada-Mu,

dan akan menyerukan nama Tuhan.

Aku akan membayar nazarku kepada Tuhan

di depan seluruh umat-Nya.

      

BACAAN II  (1Kor 11:23-26) umat duduk


"Setiap kali kamu makan dan minum, kamu mewartakan wafat Tuhan"

L.  Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada Jemaat di Korintus: 

   

Saudara-saudara, apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima  dari Tuhan, yaitu bahwa Tuhan Yesus, pada malam waktu Ia diserahkan,  mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap syukur atasnya; Ia  memecah-mecahkannya dan berkata: "Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan bagi  kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!" Demikian juga Ia  mengambil cawan, sesudah makan, lalu berkata: "Cawan ini adalah  perjanjian baru yang dimeteraikan oleh darah-Ku; perbuatlah ini, setiap  kali kamu meminumnya, menjadi peringatan akan Aku!" Sebab setiap kali  kamu makan roti ini dan minum cawan ini, kamu memberitakan kematian  Tuhan sampai Ia datang.

L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah


umat berdiri 

BAIT PENGANTAR INJIL (PS 965)

Ayat. Aku memberikan perintah baru kepada kamu, yaitu supaya kamu saling mengasihi, sama seperti Aku telah mengasihi kamu.


BACAAN INJIL (Yoh 13:1-15) umat berdiri 


"Ia mengasihi mereka sampai saat terakhir." 

I. Tuhan bersamamu

U. Dan bersama rohmu

I. Inilah Injil Yesus Kristus menurut Yohanes

U. Dimuliakanlah Tuhan.

I.  Sebelum Hari Raya Paskah mulai, Yesus sudah tahu bahwa saatnya sudah  tiba untuk beralih dari dunia ini kepada Bapa. Sebagaimana Ia  senantiasa mengasihi murid-murid-Nya, demikianlah sekarang Ia mengasihi  mereka sampai saat terakhir. Ketika mereka sedang makan bersama, Iblis  membisikkan dalam hati Yudas Iskariot, anak Simon, rencana untuk  mengkhianati Yesus. Yesus tahu, bahwa Bapa telah menyerahkan segala  sesuatu kepada-Nya dan bahwa Ia datang dari Allah dan akan kembali  kepada Allah. Maka bangunlah Yesus dan menanggalkan jubah-Nya. Ia  mengambil sehelai kain lenan dan mengikatkannya pada pinggang-Nya.  Kemudian Ia menuangkan air ke dalam sebuah basi, dan mulai membasuh kaki  murid-murid-Nya, lalu menyekanya dengan kain yang terikat pada  pinggang-Nya itu. Maka sampailah Ia kepada Simon Petrus. Kata Petrus  kepada-Nya, “Tuhan, Engkau hendak membasuh kakiku?” Jawab Yesus  kepadanya, “Apa yang Kuperbuat, engkau tidak mengerti sekarang, tetapi  engkau akan memahaminya kelak.” Kata Petrus kepada-Nya, “Selama-lamanya  Engkau tidak akan membasuh kakiku!” Jawab Yesus, “Jikalau Aku tidak  membasuh engkau, engkau tidak akan mendapat bagian bersama Aku.” Kata  Simon Petrus kepada-Nya, “Tuhan, jangan hanya kakiku saja, tetapi juga  tangan dan kepalaku!” Kata Yesus kepadanya, “Barangsiapa sudah mandi,  cukuplah ia membasuh kakinya, karena ia sudah bersih seluruhnya. Kamu  pun sudah bersih, hanya tidak semua!” Yesus tahu siapa yang akan  menyerahkan Dia; karena itu Ia berkata, “Tidak semua kamu bersih.”  Sesudah membasuh kaki mereka, Yesus mengenakan pakaian-Nya dan kembali  ke tempat-Nya. Lalu Ia berkata kepada mereka, “Mengertikah kamu apa yang  telah Kuperbuat kepadamu? Kamu menyebut Aku Guru dan Tuhan, dan katamu  itu tepat, sebab memang Akulah Guru dan Tuhan. Nah, jikalau Aku, Tuhan  dan Gurumu, membasuh kakimu, maka kamu pun wajib saling membasuh kaki.  Sebab Aku telah memberikan suatu teladan kepadamu, supaya kamu juga  berbuat seperti yang telah Kuperbuat padamu.”

HOMILI


PEMBASUHAN KAKI 


Seusai homili diadakan  pembasuhan kaki. Para petugas rasul menempati tempat duduk yang sudah  disediakan. Imam menanggalkan kasula dan mengenakan celemek. Kemudian  Imam membasuh kaki mereka serta menyekanya. 


LITURGI EKARISTI


DOA PERSIAPAN PERSEMBAHAN
I. Berdoalah, Saudara-saudari, supaya persembahanku dan persembahanmu berkenan pada Allah, Bapa yang mahakuasa.
U. Semoga persembahan ini diterima demi kemuliaan Tuhan dan keselamatan kita serta seluruh umat Allah yang kudus.
I. Ya Tuhan, perkenankanlah kami merayakan misteri ini dengan pantas  karena setiap kali kenangan akan kurban ini dirayakan, terlaksanalah  karya penebusan kami. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.
U. Amin.


DOA DAMAI (MR 2002)
I. Tuhan Yesus Kristus, Engkau bersabda kepada para rasul, "Damai  Kutinggalkan bagimu, damai-Ku Kuberikan kepadamu." Jangan  memperhitungkan dosa kami, tetapi perhatikanlah iman Gereja-Mu, dan  restuilah kami supaya hidup bersatu dengan rukun sesuai dengan  kehendak-Mu. Sebab Engkaulah pengantara kami kini dan sepanjang masa.
U. Amin.
     
I. Damai Tuhan bersamamu
U. Dan bersama rohmu. 


PERSIAPAN KOMUNI

Ajakan menyambut Komuni
I. Inilah Anak Domba Allah, yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah kita yang diundang ke perjamuan-Nya
U. Ya Tuhan, saya tidak pantas, Engkau datang kepada saya, tetapi bersabdalah saja, maka saya akan sembuh.


SAAT HENING

umat berdiri 
DOA SESUDAH KOMUNI
I. Marilah kita berdoa:
I. Allah Yang Mahakuasa, dalam hidup di dunia ini kami dikuatkan oleh  Perjamuan Putra-Mu. Semoga kami layak untuk turut menikmati perjamuan  abadi di surga. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami, yang hidup dan  berkuasa, sepanjang segala masa.  
U. Amin.


PEMINDAHAN SAKRAMEN MAHAKUDUS


 

Seusai Doa Sesudah Komuni,   sambil berdiri, Imam mengisi pendupaan dan memberkatinya. Lalu, sambil   berlutut ia mendupai Sakramen Mahakudus tiga kali. Kemudian Imam   mengenakan velum berwarna putih di atas bahunya, berdiri, menyelubungi   sibori dengan ujung-ujung velum dan mengangkatnya. 

Sakramen Mahakudus yang diarak menggunakan sibori, bukan monstrans. 

Lalu dimulailah  perarakan. Dengan  disemarakkan lentera dan kepulan asap dupa, Sakramen  Mahakudus diarak  melintasi gereja menuju tempat penyimpanan yang  disiapkan di bagian lain  dari gedung gereja atau di ruang lain yang  dihiasi secara serasi. 

Petugas pembawa salib  berjalan paling  depan, diapit dua petugas lain yang membawa lilin  menyala, (dapat disertai para  petugas lain yang membawa lilin menyala.)  Di depan Imam yang membawa  Sakramen Mahakudus berjalan petugas yang  membawa pendupaan yang  mengepul. Sementara itu dilagukan Pange lingua  atau Mari kita memadahkan  (kecuali dua bait terakhir) atau nyanyian  ekaristis lain. Tempat  sakramen disinggahkan tidak dizinkan dibuat  seolah sebuah makam.

Setibanya  perarakan di  tempat penyimpanan Sakramen Mahakudus, Imam kalau perlu  dibantu oleh  diakon, meletakkan sibori di dalam tabernakel tempat  persinggahan. Lalu  ia mengisi pendupaan, dan sambil mendupai Sakramen  Mahakudus.  Sementara itu dilagukan Tantum Ergo Sacramentum atau Mari  kita  memadahkan.

Setelah bersembah sujud sejenak dalam keheningan, Imam dan para pelayan berlutut lalu kembali ke sakristi.

Pada  saat yang tepat  segala hiasan dan perlengkapan altar diambil. Jika  mungkin salib-salib  dikeluarkan dari gereja. Seyogyanya salib-salib yang  tetap ada dalam  gereja diselubungi.

Umat  hendaknya  melaksanakan sembah sujud di hadapan Sakramen Mahakudus  selama waktu  yang cocok pada malam hari, seturut kebiasaan dan keadaan  setempat  dengan cukup meriah. Tetapi sesudah tengah malam (pk 24.00),  sembah  sujud dilakukan secara sederhana.  
   
PERARAKAN SAKRAMEN MAHAKUDUS  

PA.  Pada hari Kamis Putih ini kita merayakan hari ulang tahun perjamuan   malam Kristus. Wafat-Nya kita kenangkan, kebangkitan-Nya kita  muliakan,  dan kedatangan-Nya kembali kita nanti-nantikan. Kristus telah   menyerahkan hidup-Nya demi kita. Demikian pula hendaknya kita dalam   pengabdian sehari-hari menyerahkan hidup demi sesama kita. (Lih. 1Yoh   3:16)
   
MARI KITA MEMADAHKAN (PS 501) 

1. Mari kita memadahkan misteri tubuh mulia, darah yang berharga  nian. Darah Raja semesta, lahir dari Sang Perawan untuk menebus dunia.

2. Dia lahir bagi kita dari darah yang murni, Dia hidup di dunia  , menyebarkan benih Injil. Dia mengakhiri hayat, dengan cara ajaib.

3. Pada malam perjamuan dengan para murid-Nya, waktu Yesus  melakukan adat makan bangsa-Nya, Diri-Nya pun diserahkan pada para  rasul-Nya.

4. Sabda sudah menjadikan roti, sungguh Tubuh-Nya, anggur  sungguh Darah Tuhan, walau in'dra tak cerap; agar hati diteguhkan, iman  saja cukuplah.

(Kalau Sakramen Mahakudus sudah sampai di tempat tuguran, umat menyanyikan 
bait ke 5-6; PS 501) 
5. Sakramen yang sungguh agung, mari kita muliakan, surut sudah hukum 
lampau, tata baru tampilllah. Kar'na Ind'ra tidak mampu, iman jadi tumpuan. 
 
6. Yang Berputra dan Sang Putra dimuliakan, disembah, dihormati, dan dipuja 
beserta dengan Sang Roh: muncul dari Kedua-Nya, dan setara disembah. 
Amin.