Tiga Lembaga Peduli Kesetaraan Gender

Dengan menggunakan aplikasi Zoom, SGPP Keuskupan Bandung, Jaringan Mitra Perempuan (JMP) Bandung, dan CLC Bandung secara kolaborasi menyelenggarakan Lokakarya Kesetaraan Gender. Kegiatan ini diikuti 56 orang peserta, dari kalangan suster, pemerhati dan aktivas kesetaraan gender, serta para kaum muda, yang tidak hanya berasal dari kalangan Katolik. Lokakarya selama 2 hari ini diselenggarakan pada tanggal 5 – 6 September 2020. Pada masa normal, lokakarya kesetaraan gender diadakan selama 3 hari.

Hadir sebagai narasumber, Andriani Utama (Anggota SGPP dan JMP), Antonius Sartono (anggota Divisi Hukum dan Advokasi Keuskupan Bandung dan JMP), Elisabeth Dewi (Koordinator SGPP dan JMP, Ketua Jurusan HI Unpar), dan Gregorius Tjahjadi (Ketua Nasional CLC Indonesia, Anggota JMP). Kegiatan dibuka dengan Sambutan dari R.D. Fabianus Muktiyarso, yang dilanjutkan dengan perkenalan peserta. Optimalisasi aplikasi Zoom dilakukan penyelenggara dalam lokakarya ini.

Pada hari pertama, peserta diajak untuk membedakan antara Seks dan Gender. Secara singkat, seks dimaknai sebagai sesuatu yang kodrati dan tidak dapat dipertukarkan antara laki-laki dan perempuan. Sementara itu, Gender dimaknai sebagai suatu budaya yang dibangun oleh manusia dan dapat dipertukankan. Pada sesi kedua di hari pertama, peserta diajak juga untuk mengetahui berbagai bentuk ketidakadilan gender. Ada 5 ketidakadilan gender, yakni marginalisasi, subordinasi, pelabelan, beban ganda, dan kekerasan.

Di hari kedua pelaksanaan lokakarya, peserta diajak untuk memaknai mengapa bias gender hingga saat ini masih ada dan bertahan. Ada pertanyaan kritis yang disampaikan, apakah ini karena kodrat atau budaya yang dikonstruksikan hingga kini? Dengan metode angket, peserta diajak untuk sedikit menjawab pertanyaan tersebut. Setelah itu, materi tentang beberapa fakta kekerasan yang terjadi dan pedoman pendampingan dalam penanganan hukum disampaikan guna memberikan pengetahuan bagi peserta bagaimana melakukan advokasi dan upaya hukum terkait kesetaraan gender.

Beragam respon peserta mengemuka terkait lokakarya kesetaraan gender ini. Ada peserta yang mengapresiasi dan mengusulkan untuk membuat lokakarya di tingkat sekolah, lokakarya khusus orang muda, hingga penambahan porsi materi serupa pada kursus persiapan perkawinan di keuskupan masing-masing.

~ bobby ~