Arah Dasar
Kita, umat Allah Keuskupan Bandung, bercita-cita menjadi komunitas yang hidup, mengakar, mekar, dan berbuah. Kita mewujudnyatakan Kerajaan Allah melalui pemuliaan martabat manusia dan pemulihan keutuhan ciptaan.
Cita-cita tersebut digumuli dalam konteks masyarakat Jawa Barat yang plural. Dalam keberagaman etnik dan budaya, kita menegaskan diri 100 % Indonesia dan 100 % Katolik untuk membangun persaudaraan yang dijiwai semangat silih asah, silih asih, dan silih asuh dalam menumbuh-kembangkan nilai-nilai kristiani agar meresap bagai garam, mengubah bagai ragi, dan menyinari bagai terang ke semua bidang kehidupan. Sejalan dengan dinamika dan perubahan kondisi sosial politik Jawa Barat, kita ikut ambil bagian dalam seluruh dinamika yang terjadi dengan tetap menyadari diri sebagai bagian utuh kenyataan Indonesia, Asia, dan dunia. Searah dengan kehendak Jawa Barat untuk menjadi provinsi terdepan dalam menyangga ibu kota negara dan untuk membangun masyarakat yang beriman, berakhlak, serta berpihak kepada kaum miskin dan tersisih, kita memperjuangkan pendidikan hati dan budi, keadilan sosial dan ekonomi, kesehatan masyarakat, keadilan dan kesetaraan gender, kelestarian lingkungan, dan perdamaian. Dengan demikian, umat Allah Keuskupan Bandung menjadi Gereja yang mencintai dan dicintai masyarakat Jawa Barat.
Dengan meneladan iman dan kesetiaan Bunda Maria, reksa pastoral umat Allah Keuskupan Bandung hendak dilaksanakan dengan cara membangun kesadaran pentingnya sejarah dan konteks hidup, membangun keluarga sebagai Gereja kecil, memberdayakan kelompok basis sebagai komunitas dinamis, mengupayakan pendidikan berkelanjutan di segala bidang, dan mengedepankan orang muda. Kesadaran ini hendak diwujudkan melalui dialog dan kerjasama dengan berbagai pribadi, organisasi, dan institusi dalam jejaring sosial yang luas. Strategi ini lebih dikonkretkan dengan merevitalisasi komisi yang sudah ada dan membentuk komisi lain untuk mengakomodasi masalah, tantangan, dan cita-cita di berbagai bidang.
Untuk mengembangkan Gereja yang utuh seperti yang dihidupi Gereja perdana melalui pewujudan koinonia, liturgia, diakonia, dan kerugma dalam semangat kasih tanpa pamrih, umat Allah Keuskupan Bandung bertekad meneruskan ajaran dan perbuatan yang dilakukan oleh Yesus Kristus. Umat Allah Keuskupan Bandung bertekad mewujudnyatakan cita-citanya melalui hidup dan karya berdasarkan cinta kasih yang dijiwai kemurahan hati dan kesediaan berbagi dengan meniru perbuatan Orang Samaria Yang Baik Hati (Luk 10: 25-37). Tekad ini menjadi pendorong untuk berperan aktif dalam peningkatan kesejahteraan material dan spiritual masyarakat.
Yesus bersabda kepada murid-muridNya, Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan. (Luk 5: 4). Sabda ini adalah panggilan kepada kita, umat Allah Keuskupan Bandung, untuk memasuki kedalaman hidup melalui sakramen-sakramen, terutama Sakramen Ekaristi, agar siap diutus. Setelah kebangkitan, Yesus mengutus para muridNya dengan bersabda, Ajarlah mereka melakukan segala sesuatu yang telah Kuperintahkan kepadamu. Ketahuilah, Aku menyertai kamu senantiasa sampai pada akhir zaman. (Mat 28: 20). Inilah peneguhan bagi umat Allah Keuskupan Bandung untuk mewujudnyatakan Gereja sebagai komunitas yang hidup, mengakar, mekar, dan berbuah.