Ditjen Bimas Katolik RI Dirikan Dua Sekolah di Pulau Palue

Palue, sebuah pulau terpencil di Arah Barat Laut Kab Sikka. Secara administratif Pulau Palue masuk dalam wilayah Kabupaten Sikka.

Dari Palue terpancar sejuta cita dan harapan agar Indonesia dan para pemangku kebijakan sejenak menaruh perhatian akan cita-cita dan harapan masyarakat Palue, yang adalah bagian dari warga bangsa yang memiliki hak dan kewajiban yang sama untuk menikmati pembangunan.

Palue sering terlewatkan dalam pembagian kue pembangunan, kata Petrus Gande, salah seorang tokoh Masyarakat. 72 tahun Indonesia merdeka Palue sering lolos dari pandangan mata dan hilang dari ingatan para pemangku kebijakan terkait

Empat kebutuhan pokok yakni pendidikan setingkat SMA, energi listrik, air bersih, dan kesehatan, serta jaringan komunikasi hanyalah ilusi; entah kapan bisa terealisasi.

Menjawab situasi ini

Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Katokil hadir mewakili negara menjawab cita dan kerinduan masyarakat palue akan hadirnya sebuah lembaga pendidikan setingkat SMA dan sebuah TK Taman Seminari di Palue.

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik bertekad mencerdaskan anak Bangsa di Pulau Nusa Lua (baca Palue).

Dirjen Bimas Katolik, Eusabius Binsasi menegaskan bahwa “berdasarkan keterpanggilan hati sebagai seorang abdi negara dan pelayan masyarakat, maka saya siap datang mengunjungi Pulau Palue yang terkenal dengan tarian Rokatenda yang sudah mendunia.”

“Saya juga ingin agar putra-putri Palue menjadi generasi yang cerdas. Saya ingin pulau yang 100% penduduknya beragama Katolik ini sungguh-sungguh menjadi warga negara yang 100% Katolik dan 100% warga negara Indonesia yang pancasilais,” kata Eusabius.

Kementerian Agama melalui Ditjen Bimas Katolik telah mengukir sejarah melalui lahirnya Sekolah Menengah Agama Katolik (SMAK) Santo Benediktus melalui Keputusan Dirjen Bimbingan Masyarakat Katolik Kementerian Agma RI NO 1712 Tahun 2018 .

Masyarakat Palue merespon baik langkah positif Ditjen Bimas Katolik tersebut. Masyarakat delapan desa di wilayah Kecamatan Palue memadati acara penyerahan Izin Operasional SMAK Santo Benediktus dan Taman Seminari Ave Maria Bintang Laut Uwa oleh Dirjen Bimas Katolik Kemenag RI kepada Yayasan penyelenggara. Hadir juga Bupati Sikka, Kakanwil Kemenag NTT dan KaKanKemenag Kabupaten Sikka.

Di akhir acar,a seorang warga dengan spontan berkata: kami bersyukur sudah terlayani masalah Pendidikan. Kami bertanya padamu Indonesia, kapan kami bisa punya PLN, biar anak anak kami bisa tenang belajar?

Kapan kami punya Jaringan telekomunikasi agar kami bisa berkomunikasi dengan keluarga kami yang merantau dan anak-anak kami bisa belajar dengan internet?

Kapan kami bisa memiliki air bersih sehingga kami tidak hanya konsumsi air hujan dan kapan kami punya pelayanan kesehatan yang baik?

Dari Palue kami panggil Indonesia atas nama keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.