“Frekuensi Kepemimpinan” Muda Katolik di Jawa Barat

Pemuda Katolik hadir di Jawa Barat memiliki pekerjaan yang berat yakin memiliki terdapat tiga wilayah keuskupan yang bernaung didalamnya yakni Keuskupan Bandung, Bogor dan KAJ. Kevakuman yang cukup lama juga menyisakan pekerjaan serius dalam melakukan konsolidasi besar para Orang Muda. Tahun 2019, roda organisasi Pemuda Katolik kembali bergerak dengan capaian 16 cabang se-Jawa Barat. Berbasis teritorial daerah kota/kab, Pemuda Katolik di garap sungguh-sungguh melalui konsolidasi menyeluruh dimana hingga saat ini terdapat lebih dari 300 kader yang tersebar di seluruh Jawa Barat.

Mengambil peran yang penting dalam memperkuat eksistensi dan kontribusi Gereja Katolik di wilayah ini. Sebagai pemimpin masa depan dan penerus iman Katolik, Pemuda memiliki tanggung jawab untuk aktif terlibat dalam kehidupan Gereja dan masyarakat. Tercatat empat wilayah pembagian dalam penguasaan wilayah garapan, yaitu (1) Bandung Raya: Kota Bandung, Kab. Bandung, Kab. Bandung Barat, Kota Cimahi, (2) Pantura: Kota Cirebon, Kuningan, Kab. Cirebon, (3) Bogor-Bekasi: Kota Sukabumi, Kab. Sukabumi, Depok, Kota Bogor, Cianjur, Kab. Bogor, Kota Bekasi, Kab. Bekasi. ada juga (4) Priangan Timur: Kab. Garut.

Pemuda Katolik memiliki peran aktif dalam melayani dan berkontribusi dalam kegiatan seperti pelayanan sosial, advokasi, pelatihan-pelatihan, ekonomi, politik, audiensi, hingga pengembangan kader komunitas. Kader Pemuda Katolik menjadi tulang punggung dalam menjalankan program-program, mengorganisir kegiatan keagamaan untuk pemuda dan masyarakat umum, serta berpartisipasi dalam upaya sosial kemasyarakatan di luar gereja.

Eksistensi ini menunjukkan betapa pentingnya keberadaan organisasi ini dalam menjaga kehidupan iman dan spiritualitas pemuda Katolik di Jawa Barat. Tentu kultur orang muda di Bekasi, Bandung, Cirebon sekitarnya pasti berbeda. Wadah ini menjadi jembatan perjumpaan orang muda tersebut, sehingga pergaulan dalam berorganisasi mendapat tempat, titik temu pengalaman dan sharing dinamika lokal dalam memperkuat iman mereka. Melalui organisasi ini, orang muda Katolik dapat belajar dan tumbuh bersama mendukung sesama orang muda, memperdalam pengetahuan agama mereka, dan menerapkan nilai-nilai iman dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu alasan mengapa organisasi Pemuda Katolik penting adalah untuk memperkuat kehidupan gereja dan masyarakat.

Pertemuan lintas iman dan keterlibatan dilingkup lokal menjadi syarat sederhana kehadiran organisasi ini di daerah. Menampilkan wajah gereja dengan turut dalam pergaulan sosial masyarakat. Selanjutnya, Pemuda Katolik dalam roadmap-nya menyosong gerakan lima belas tahun kedepan dapat mencapai tujuannya yaitu meningkatkan Bargain Pemuda Katolik hingga pada kemandirian organisasi. Dengan adanya organisasi Pemuda Katolik, gereja menjadi lebih hidup dan dapat memberikan dampak positif yang lebih besar dalam masyarakat.

Selain keterikatan mereka dalam lingkungan gereja, pemuda Katolik juga memiliki keterikatan yang kuat dengan masyarakat sekitar. Melalui kegiatan sosial dan pelayanan yang mereka lakukan, Pemuda Katolik membantu memperbaiki kondisi sosial dan ekonomi di Jawa Barat. Mereka terlibat dalam berbagai proyek pembangunan Ekonomi melalui Penggerak Transformasi Digital (Petra Digital) dan Pelatihan UMKM GoTo, program pendidikan kader berjenjang (kursus kepemimpinan), penanggulangan kemiskinan melalui program BKKBN, serta advokasi hak asasi manusia dan IMB Gereja.

Dalam hal ini, Pemuda Katolik menjadi tulang punggung dalam upaya membangun komunitas yang lebih baik dan adil. Pemuda Katolik juga memiliki harapan yang kuat terhadap Gereja. Mereka berharap Gereja tetap menjadi tempat yang ramah dan inklusif bagi pemuda, memberikan ruang untuk berkembang dan berpartisipasi dalam kegiatan gerejawi. Pemuda Katolik berharap Gereja mendorong mereka untuk terlibat dalam pengambilan keputusan gerejawi, memberikan kesempatan untuk menyuarakan gagasan dan aspirasi mereka. Dengan demikian, Gereja dapat menjadi tempat yang memotivasi pemuda Katolik untuk menjadi pemimpin masa depan yang berintegritas, berkomitmen terhadap keadilan sosial, dan berperan aktif dalam membangun masyarakat yang lebih baik.

Selain itu, Pemuda Katolik Jawa Barat berharap Gereja dapat memberikan dukungan yang berkelanjutan dalam pembinaan dan pendampingan rohani. Kader menginginkan adanya program-program pembinaan iman yang relevan dan inspiratif, yang membantu mereka menghadapi tantangan kehidupan modern dan mengintegrasikan nilai-nilai iman dalam konteks yang beragam. Pemuda Katolik juga berharap Gereja dapat memberikan ruang bagi mereka untuk berbagi pengalaman dan belajar dari orang-orang yang lebih berpengalaman, sehingga mereka dapat tumbuh dalam iman dan menjadi teladan bagi generasi yang lebih muda termasuk beasiswa kepada kader berprestasi.

Pada akhirnya, eksistensi Pemuda Katolik di Jawa Barat amatlah penting. Organisasi ini memberikan wadah bagi Pemuda Katolik untuk memperkuat iman, berkontribusi dalam kegiatan gerejawi, dan melayani masyarakat. Pemuda Katolik memiliki keterikatan yang kuat baik di lingkungan gereja maupun masyarakat, dan mereka memiliki harapan yang tinggi terhadap Gereja. Dengan memenuhi harapan-harapan ini, Gereja dapat memberikan dukungan dan inspirasi yang dibutuhkan oleh Pemuda Katolik, sehingga mereka dapat terus berkontribusi dalam membangun masa depan yang lebih baik, tidak hanya bagi gereja, tetapi juga bagi masyarakat Jawa Barat secara keseluruhan.***

ditulis oleh : Edi Silaban, Ketua Komisariat Pemuda Katolik Jawa Barat