Sebagai upaya mendukung pelayanan para imam yang bertugas di rumah formasi calon imam, secara rutin diadakan pertemuan para imam yang bertugas di rumah formasi tersebut. Pada tahun ini, Keuskupan Bandung menjadi tuan rumah pertemuan para Direktur Tahun Orientasi Rohani (TOR) Indonesia. Pertemuan kali ini digelar di Bumi Silih Asih dan Deo Gratias, 22-26 Juli 2024.
Salah satu tujuan utama pertemuan ini adalah untuk belajar bersama sekaligus menguatkan kolegialitas dan persaudaraan di antara para imam yang bertugas di Seminari Tahun Orientasi Rohani. Tercatat, terdapat 14 romo direktur TOR yang berkumpul, mulai dari Nabire, Merauke, Ritapiret, Atambua, Makassar, Malang, Semarang, Purwokerto, Bandung, Jakarta, hingga Pematang Siantar. Mengambil tema “Spiritualitas Formator”, para Direktur TOR ini hendak membakali diri dan bersama-sama dengan wawasan dan hidup spiritual.
Kegiatan diawali pada Selasa (23/7) dengan mengunjungi Seminari Menengah Cadas Hikmat dan Seminari Tinggi Fermentum. Pada hari ini pula dilaksanakan ekaristi pembukaan yang dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto OSC bersama dengan Pastor Nikasius Jatmiko, Pr (Komisi Seminari KWI) dan Pastor Paulus Sunu Sukmono Wasi, Pr (Direktur TOR Keuskupan Bandung).
Kegiatan menjadi lebih padat pada hari berikutnya, Rabu (24/7) dengan acara utama, pemaparan materi oleh Pastor L.A. Sardi, S.J. mengenai spiritualitas formator. Dalam pemaparannya, Pastor Sardi menegaskan mengenai pentingnya hadir dan berjalan bersama para frater dampingan. Kebersamaan antara para pendamping dan para frater dampingan diharapkan dapat mewujudkan semakin berakar dan berbuahnya benih panggilan. Gereja melalui para pendamping juga bertugas untuk membantu mendiskresikan dengan jiwa besar panggilan para calon imam. Dengan demikian, menjadi teranglah bahwa kunci masa depan Gereja ada pada formasi pembinaan para calon imam yang menunjukkan kehadiran Kristus secara terus menerus di dalam Gereja. “Maka, menjadi pendamping para frater haruslah menjadi personal vocation sedemikian rupa sehingga para romo yang bertugas di seminari mampu memiliki daya kreatif dalam membina para frater karena ada tanggung jawab besar di sana,” denikian salah satu ungkapan Pastor Sardi, S.J.
Dinamika acara dilanjutkan dengan berbagi bersama refleksi pengalaman masing-masing di Seminari Tahun Orientasi Rohani. Melalui berbagi refleksi pengalaman ini, diharapkan para Direktur TOR dapat menumbuhkan kolegialitas dan persaudaraan yang meneguhkan. Pada hari Kamis (25/7) diadakan kegiatan outing bersama ke Cihampelas, Saung Angklung Mang Udjo, dan Gereja Katedral St. Petrus Bandung. Keesokan harinya (26/7) kegiatan berakhir dan para Direktur TOR akan kembali ke tempat karya masing-masing.
Kegiatan pertemuan selama lima hari ini meninggalkan kesan yang baik dan mendalam bagi para Direktur TOR Indonesia. “Kami senang bisa berkumpul bersama, berproses, dan belajar bersama sebagai bekal untuk mendampingi para frater,” ungkap Pastor Albert Dedon dari TOR Seminari St Petrus Ritapiret, Keuskupan Agung Ende. Dengan demikian, kegiatan pertemuan ini berjalan dengan lancar dengan harapan dapat membantu serta menguatkan para romo yang berkarya di Tahun Orientasi Rohani Seminari.
Fr. Yohanes Ario Seto