SENANDUNG DOA INDONESIA 2023 yang mengusung tema “Sukacita Berbangsa” digelar untuk menyambut Hari Ulang Tahun Kemerdekaan Indonesia ke-78. Pada gelaran ke-7 ini, sebanyak 10 komunitas terlibat dalam kegiatan yang bertempat di gereja Hati Tak Bernoda Santa Perawan Maria (HTBSPM), Buah Batu, Bandung (17/8).
Misa Syukur Senandung Doa Indonesia 2023 dipimpin oleh Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC, didampingi RD Yustinus Hilman Pujiatmoko (Vikjen) , RD Yohanes A Cruce Kristiono Hartanto (Pastor Paroki HTBSPM), RD RF Bhanu Viktorahadi (Pastor Vikaris HTBSPM), RP Basilius Hendra Kimawan, OSC (Pastor Moderator BPKPKK Keuskupan Bandung), RP Petrus Maman Suparman, OSC (Rektor SMCH) merayakan ekaristi kemerdekaan RI ke-78. Pada ekaristi ini, Mgr. Anton memberkati Ruang Adorasi Gracia yang bertempat di lantai dua. Dalam homilinya, Mgr. Anton mengajak umat menjawab pertanyaan “apakah kita sudah merdeka?” Ciri-cirinya sederhana, kalau orang masih mengalami ketakutan, belumlah merdeka. Ketakutan itu atas beberapa permasalahan: ekonomi, keluarga, masa depan, dan ketakutan lainnya. Iman kepada Tuhan akan memerdekakan! Kepercayaan kepada Tuhan seraya berusaha membebaskan ketakutan akan membuat orang merdeka. Ciri lainnya mau mengampuni siapapun. Hanya ketakutan kepada Allah yang membuat kita merdeka!
Sebelum ekaristi, acara pembuka senandung doa diawali Penampilan angklung dari Paroki HTBSPM yang melantunkan dua lagu nasional, yang dilanjutkan sambutan dari Timotius Theopelus (Koordinator Badan Pelayanan Keuskupan Pembaruan Karismatik Katolik (BPKPKK) Keuskupan Bandung) menyampaikan pesan dalam sambutannya, “Kita merayakan kemerdekaan pertama kali pasca pandemi Covid-19. Kegiatan Senandung Doa ini kembali dilaksanakan secara offline.” Sedangkan Pastor Kris (pastor paroki HTBSPM) berpesan, “Semoga dengan perjumpaan dan doa ini, kita saling mengenal kekayaan spiritualitas Gereja kita”
Selama dua jam, rangkaian doa mengalir tak henti. Diawali rosario dalam lima bahasa oleh komunitas LEGIO MARIAE Komisium Bunda Rahmat Ilahi. Kemudian berturut-turut Doa Mahkota Kecil Perserikatan Maria Ratu Segala Hati (PMRSH) Regio Jawa Barat, Doa Kerahiman Ilahi oleh KKI (Komunitas Kerahiman Ilahi), Meditasi Cinta Kasih Ilahi (MCKI), Doa Senakel Senakel Gerakan Imam Maria (GIM), Pujian Penyembahan dari Catholic Family Ministry (CFM), dan ditutup doa Syafaat dari BPK-PKK. Usai doa-doa tersebut, dilaksanakan upacara bendera (aubade) dengan para petugas dari OMK HTBSPM. Komunitas yang hadir dalam Senandung doa ini, selain yang disebutkan tadi adalah Komunitas EMMANUEL, Komunitas Tritunggal Maha Kudus (KTM), dan Wanita Katolik Republik Indonesia.***
Edy Suryatno