PUTRI SAKRISTI

Paroki St. Theodorus Sukawarna, yang diresmikan menjadi paroki pada 6 Oktober 2018, terus berupaya menggali dan mengembangkan bentuk pelayanan demi tumbuh kembangnya iman umat. Upaya tersebut juga menyangkut pengembangan bentuk pelayanan yang memungkinkan untuk menjadi sarana pengembangan iman bagi yang turut terlibat di dalamnya. Salah satu bentuk pelayanan baru yang dirintis adalah Putri Sakristi. Wadah ini bertujuan memberi ruang pelayanan bagi para remaja putri di seputar Perayaan Ekaristi. Di Paroki St. Theodorus, selama ini pelayan altar pada Perayaan Eakristi Minggu dan perayaan besar lainnya, dilayani oleh Putra Altar. Maka dengan demikian, wadah Putri Sakristi ini menjadi salah satu upaya kreatif untuk mengembangkan pelayanan dan menjadi salah satu sarana untuk mengembangkan iman kaum remaja putri.


Pelantikan Putra Altar dan Putri Sakristi

Pada 30 April 2023, Minggu Paskah IV, yang juga merupakan Hari Panggilan Sedunia ke-60, telah dilantik sebanyak 27 anggota Putra Altar dan 22 anggota Putri Sakristi. Merujuk pada pesan Bapa Paus Fransiskus, dalam rangka menyambut Hari Panggilan Sedunia ke-60, beliau menyapa umat Katolik, khususnya kaum muda agar merenungkan tema Panggilan: Rahmat dan Perutusan. Kita diajaknya untuk memiliki iman yang memberi kesaksian, iman yang berkaitan erat dengan kehidupan rahmat, sebagaimana kita alami dalam sakramen-sakramen dan persekutuan gerejawi, dengan karya kerasulan kita di dunia. Lebih jauh Bapa Paus berpesan bahwa kita tidak menjalankan perutusan sendirian, tetapi selalu dalam persekutuan gerejawi, bersama dengan saudara-saudara kita yang lain, dan di bawah bimbingan para gembala Gereja.

Pelantikan Putra Altar dan Putri Sakristi yang tepat pada Hari Minggu Panggilan Sedunia tersebut, bertujuan untuk mendukung kaum muda agar bersaksi akan iman yang dihayatinya, dihidupinya melalui pelayanan Gereja. Paroki mengedukasi kesadaran kaum muda agar tumbuh dalam semangat kebersamaan dengan yang lain. Mereka disadarkan bahwa dirinya adalah bagian utuh dari komunitas Gereja. Mereka didampingi agar memahami keberadaannya sebagai anggota Gereja dan Paroki. Harapannya agar mereka pun terpanggil untuk melayani Allah dan seluruh umat, khususnya melalui Perayaan Ekaristi. Gereja mengajak kaum muda untuk berjalan bersama dengan seluruh umat Allah, dan bersama mewujudkan Gereja yang sinodal.

Selain terpanggil untuk pelayanan, mereka juga diutus untuk menjadi saksi tentang kebaikan Tuhan yang senantiasa memlihara kehidupan ini. Saat dilantik, Putra Altar dan Putri Sakristi diminta kesediaannya untuk: bersedia dibina dalam hal menambah wawasan serta memperdalam penghayatan Ekaristi, melaksanakan tugas pelayanan dengan setia dan penuh khidmat, bertanggung jawab dalam hal menjaga perilaku yang baik, memiliki semangat belajar dan giat berusaha, dan senantiasa menghormati orang tuanya. Dari uraian ini tergambar bahwa mereka tidak hanya dipanggil untuk melayani tetapi juga didampingi agar mampu bersaksi tentang imannya melalui kesaksian hidup mereka.

 

Mengapa bukan Putri Altar? 

Paroki St. Theodorus, berupaya untuk memberi pendasaran atas pilihan membentuk wadah Putri Sakristi. Mengacu pada Dokumen Redemptionis Sacramentum, bab II, sub bab 2. Bidang-bidang pelayanan kaum awam dalam Perayaan Ekaristi, no. 47: Sangat dianjurkan untuk mempertahankan kebiasaan yang luhur yakni pelayanan altar oleh anak laki-laki atau pemuda, yang biasanya disebut ajudan atau pelayan Misa, suatu tugas yang dilaksankannya seturut cara para akolit. Hendaknya katekese tentang fungsi mereka sesuai dengan daya tangkap mereka. Perlu diingat berabad-abad lamanya dari amat banyak anak seperti ini telah muncul banyak pelayan tertahbis. Hendaknya didirikan atau dipromosikan bagi mereka perkumpulan-perkumpulan, dalamnya keikutsertaan pendampingan oleh orang tua, supaya dengan demikian pula pastoral untuk para pelayan ditingkatkan. 

Dari dokumen di atas, Paroki St. Theodorus memandang bahwa pelayanan Putra Altar menjadi salah satu bentuk upaya paroki dalam hal menanamkan benih-benih panggilan untuk menjadi imam. Maka, selain mengembangkan sikap setia dalam pelayanan, Putra Altar pun diajak untuk membuka hati tentang rahmat menanggapi panggilan menjadi imam. Demikian juga, terinspirasi dari dokumen tersebut di atas, kiranya tepat juga untuk mengarahkan Putri Sakristi agar senantiasa membuka hati atas rahmat panggilan menjadi biarawati. Dengan demikian, dalam konteks ini, baik Putra Altar maupun Putri Sakristi, dapat dipandang sebagai wadah atau sarana yang tepat untuk menanamkan benih-benih panggilan menjadi imam atau biarawan-biarawati. Maka, selain pelantikan Putra Altar dan Putri Sakristi, paroki juga mengadakan Rekoleksi Panggilan pada hari yang sama. Hal ini menjadi sebuah harapan dan semoga Tuhan mencurahkan rahmat panggilan tersebut di antara mereka.

 

Pemahaman seputar Putri Sakristi

Jika dilihat secara umum tentang cakupan pelayanannya, Putri Sakristi bertugas di saat sebelum dan sesudah Perayaan Ekaristi. Hal ini artinya, Putri Sakristi bertugas mempersiapkan perlengkapan Perayaan Ekaristi dan membereskannya kembali setelah perayaan berakhir. Refelksi yang dapat menjadi dasar dari pelayanan tersebut:

  1. Sebagaimana Bunda Maria, yang memiliki semangat siap sedia turut serta mempersiapkan karya keselamatan Allah dan kesetiaannya sampai akhir, demikian juga Putri Sakristi meneladan semangat ini dengan cara turut serta mengambil peran atas terlaksananya Perayaan Ekaristi sebagai Sakramen Keselamatan.
  2. Putri Sakristi, yang saat bertugas memakai jubah, turut serta menciptakan keheningan dan suasana sakral saat mempersiapkan dan membereskan kembali piranti liturgi yang telah dikuduskan. Dengan demikian, kehadiran Putri Sakristi diharapkan turut menciptakan suasana persiapan batin bagi umat sebelum Perayaan Ekaristi dan membantu menciptakan suasana hening dalam menghayati perutusan Ekaristi (inspirasi dari PUMR 45).
  3. Sebuah pesta membutuhkan partisipasi banyak pihak agar bisa terlaksana dengan baik. Ekaristi adalah sebuah pesta syukur umat atas karya keselamatan Allah yang terus berlangsung sepanjang masa. Keikutsertaan menjadi bagian dari pesta syukur adalah sebuah rahmat. Dan secara kodrat kultural, peran tersebut sudah sedemikian terbagi tetapi tetap menjadi satu bagian yang integral, yakni pesta syukur. Kiranya dalam hal ini Putri Sakristi dipahami memainkan peran yang merupakan salah satu bagian penting dari pesta syukur, yakni mempersiapkan segala hal yang diperlukan. Dan mereka bersyukur memperoleh berkat dari pesta yang mana mereka telah turut serta mempersiapkannya.

Demikian warta tentang Putri Sakristi yang dikembangkan menjadi wadah pelayanan bagi remaja putri. Sampai saat ini, mereka nampak antusias mengambil peran dalam pelayanan Gereja. Semoga upaya ini dapat memberi inspirasi bagi kaum muda untuk senantiasa mencintai Tuhan sebagai tujuan dan arah hidup. Dan dengan demikian, mereka juga dapat mengembangkan diri menjadi pribadi yang penuh belas kasih dan berbagi sukacita kepada sesama.***


Pst. Yohanes Sumardi, OSC

Pastor Vikaris Paroki St. Theodorus