Satu Momen Banyak Peristiwa

Gereja menetapkan 29 Agustus sebagai peringatan wafatnya Yohanes Pembaptis. Bertepatan peringatan tersebut, Gereja Ciamis sebagai kuasi paroki  dinaikkan statusnya menjadi Paroki (29/8). Penetapan ditandai dengan Perayaan Ekaristi di Gereja St. Yohanes Pembaptis Ciamis, dipimpin Mgr. Antonius Subianto Bunjamin, OSC didampingi Mgr. Hubertus Leteng, serta Vikjen dan beberapa imam.

Satu Momen, banyak peristiwa berlangsung hari itu. Perayaan Ekaristi dirayakan, selain penetapan sebagai Paroki, diterimakan pula Sakramen Baptis dan Penguatan.  Pada bagian lainnya, dilangsungkan pelantikan Dewan Pastoral Paroki dan Stasi serta Asisten Imam. Seusai  Perayaan Ekaristi dilanjutkan dengan penghormatan kepada Sakramen Mahakudus serta  pemberkatan Kapel Santa Maria Ratu Para Malaikat yang berada di belakang gedung gereja. Keunikan dari Kapel ini, di samping patung Maria Ratu Para Malaikat, dipasang tempat lilin devosi dan tempat untuk meletakkan gambar/foto umat yang telah meninggal.  Keunikan lainnya dalam Perayaan Ekaristi ini,  Para panitia, baptisan, penerima Sakramen Krisma, Dewan Pastoral serta Asisten Imam mengenakan pakaian tradisional.

“Dengan rasa syukur kepada Allah, kita mengucapkan banyak terima kasih  kepada orang-orang yang telah memberikan hati, budi dan materinya hingga Paroki Santo Yohanes Pembaptis, Ciamis diresmikan hari ini.” ungkap Mgr. Anton dalam sambutannya. Sementara itu Pastor Mikael Adi Siswanto, Pastor Paroki Santo Yohanes Pembaptis – Ciamis juga mensyukuri peristiwa ini, “Kita bersyukur kepada Tuhan atas peristiwa iman yang kita alami bersama bahwa gereja Santo Yohanes Pembaptis Ciamis diresmikan menjadi paroki. Semoga peristiwa iman ini menjadi peristiwa yang menumbuhkan penghayatan iman atas panggilan kita sebagai orang beriman dengan spiritualitas Santo Yohanes Pembaptis. Semoga kehadiran Bapa Uskup, para Imam serta seluruh umat yang hadir di sini menjadi saksi nyata kedewasaan iman putra-putri di Ciamis yang menerima Sakramen Penguatan dan sakramen baptisan. Demikian pula bagi para penerima pelantikan Dewan pastoral Paroki, Stasi dan asisten imam yang berkarya di tempat ini”, demikian ungkap Pastor paroki pertama.

Rasa bangga dan syukur juga tampak dari wajah DP Kuswantoro, Ketua Panitia. Ia mengingat peristiwa lima tahun lalu, pada saat Pastor Bernardus Jumiyana beserta Dewan Pengurus Stasi memiliki gagasan untuk mengundang Bapa Uskup yang baru ditahbiskan untuk mengadakan kunjungan ke Stasi Ciamis pada Misa 24 tahun Stasi Ciamis. Pada saat itu tercetus juga ide untuk meningkatkan status gerejawi Stasi Ciamis menjadi Kuasi Paroki dan setahun berikutnya menjadi Kuasi Paroki (2015). “Pada hari ini (29/8), kami sungguh mengucap puji syukur dan berterima kasih kepada Bapa Uskup yang sudah berkenan meningkatkan status gerejawi Kuasi Paroki Santo Yohanes Pembaptis menjadi Paroki sekaligus berkenan untuk memimpin perayaan Ekaristi ini”, ungkap Siswantoro dengan wajah sumringah.

Wakil Ketua DPP Paroki Santo Yohanes Pembaptis – Ciamis,  Paulus Jonny L., mengatakan bahwa perkembangan dari Kuasi Paroki ke Paroki selama empat tahun ini sungguh luar biasa,  khususnya atas penggembalaan Pastor Mikael Adi Siswanto.  “Pastor Mikael bukan saja memberikan bangunan fisik berupa gereja yang baru bagi kita,  tetapi juga pembekalan-pembekalan iman dan katekese sehingga umat semakin mengerti tentang kekatolikan dan tugas serta tanggung jawabnya sebagai orang Katolik”. Hal senada diungkapkan Salah seorang penerima Sakramen Krisma Rocy Rosalina, berpendapat bahwa peristiwa peresmian paroki ini sungguh  luar biasa. “Saya berharap paroki ini ke depannya dapat terus mengayomi stasi-stasi yang ada. Pastor parokinya asyik, pintar dan berani; karena kalau tidak ada keberanian tidak akan menjadi maju seperti sekarang”, demikian ungkap Umat Stasi Banjar ini.


Sejarah singkat Paroki  Santo Yohanes Pembaptis – Ciamis

Perkembangan umat Katolik di wilayah Priangan Timur, tidak terlepas dari benih yang telah ditabur oleh para pastor yang melayani para tentara Katolik. Mereka bertugas di beberapa daerah seperti di Tasikmalaya, Ciamis, Banjar, Pangandaran, Banjarsari, Ciawi, Karangnunggal, dan Malangbong. Ketika Gereja Hati Kudus Yesus (HKY) Tasikmalaya ditingkatkan statusnya menjadi paroki, daerah pelayanan tersebut menjadi stasi-stasi bagi Paroki Tasikmalaya. Pada pertengahan 1960, tercatat 10 stasi di Paroki Tasikmalaya, salah satunya adalah stasi Santo Yohanes Pembaptis – Ciamis. Berikut ini jejak-jejak rintisan Perayaan Ekaristi di Stasi Ciamis (1962-1969) .

Pastor Blessing OSC memimpin Perayaan Ekaristi di rumah Tjan Liong Gie (jalan Kawali) pada 4/2/1962 sebanyak  34 orang. Pastor C. Mooy, OSC memimpin Perayaan Ekaristi pada 1963, tempat dipindahkan ke rumah keluarga Nie (jalan Kawali). Sejak 18/01/1969, ibadat dilaksanakan di komplek pabrik minyak Gwan Hien Handel (tepi jalan menuju Kota Banjar) dan merupakan tempat perhentian terlama (1969 – 1989). Seorang awam , FX. Santoso Wibowo, karyawan pengelola pabrik minyak berandil cukup besar dalam pembinaan iman anak-anak saat itu. Selama 20 tahun, ia setia mengantar jemput anak-anak untuk kegiatan menggereja.

Rintisan awal pendirian gedung gereja dimulai 1982. Sejak pembelian di tahun 1983 dan 1986 tanah dan bangunan yang dibeli masih kurang tepat untuk dibangun gereja. Tanah dan bangunan tersebut dijual kembali. Pada 04/01/1989, dibeli sebidang tanah di Jalan Pemuda No. 68, Ciamis. Puji Syukur kepada Tuhan, tempat ini memperoleh izin dan lokasi yang tepat mendirikan gereja. Tiga hari kemudian (07/01/1989), Pemerintah Kabupaten Ciamis mengeluarkan izin resmi pendirian gereja. Pembangunan dimulai April 1989, walaupun belum selesai 100%, gereja tersebut telah dipergunakan Mgr. Alexander Djajsiswaja untuk mempersembahkan Ekaristi pada malam Natal 1989. Sejak saat itu, kegiatan gerejawi berpindah dari pabrik minyak Gwan Hien ke jalan Pemuda.

Gereja Katolik Panca Braja Nugraha diresmikan penggunaannya oleh Bupati Ciamis yang diwakili Bagian Kesejahteraan Rakyat: Drs Wawan Samaun. (30/08/90). Mgr. Alexander memberkati Gereja Ciamis dengan Santo Pelindung : Yohanes Pembaptis. Pada tahun 1999, dimulailah renovasi rumah yang sebelumnya dibeli tahun 1993  untuk keperluan tempat berkumpul dan pastoran. Pemerintah setempat mengeluarkan izin penggunaan tanah (22/01/2007)  dan izin penggunaan bangunan (05/02/2007). Peletakan batu pertama gedung Panca Braja Nugraha pada 09/04/2007, selesai dibangun dan diberkati pada 19 Okt 2008 oleh Mgr. Johannes Pujasumarta.

Pada pertemuan pengurus stasi, RD Bernadus Jumiyana (Pastor Paroki HKY saat itu) memberikan ide merayakan suka cita perayaan 24 Tahun berdirinya gereja Ciamis (30/08/2014). Mgr Anton berkenan merayakan Perayaan Ekaristi di masa awal episkopalnya. Peningkatan status kuasi pun tercetus, setelah melihat fasilitas dan kondisi umat yang berkembang di Ciamis dan sekitarnya. Pada 15/05/2015, Stasi Ciamis ditingkatkan menjadi Kuasi Paroki Ciamis, Pastor Kuasi Paroki terpilih adalah RD Mikael Adi Siswanto (01/06/2015). Dekrit Pendirian Kuasi Paroki ditandatangani Mgr. Anton pada 29/05/2015. Kuasi Paroki Ciamis termasuk wilayah gerejawi yang meliputi juga Stasi St. Filipus Banjar, Stasi St. Willibrordus Langensari dan Stasi Andreas Pangandaran, yang pada awalnya masuk wilayah reksa pastoral Paroki Tasikmalaya.

***Herman