Spiritualitas Pipi Kiri

“Kami, Pengurus Wanita Katolik Republik Indonesia, Dewan Pengurus Daerah Jawa Barat, sadar akan tugas dan tanggung jawab sebagai anggota Gereja dan sebagai anggota masyarakat, berjanji untuk : melaksankan tugas kepengurusan Wanita Katolik Republik Indonesia menurut Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga, serta stratregi kerja yang ditetapkan Konggres,” demikian sepenggal janji yang diikrarkan para pengurus terpilih WKRI DPD Jawa Barat.

Disaksikan oleh Penasehat, Ketua Presidium, para pengurus cabang, para senior serta undangan, sebanyak 22 anggota WKRI yang terpilih mengucap janji ikrar pengabdian sebagai Pengurus WKRI DPD Jawa Barat masa bakti 2019 – 2024. Pengucapan ikrar janji ini merupakan acara utama pelantikan pengurus yang diselenggarakan oleh Presidium Dewan Pengurus Daerah WKRI  Jawa Barat. 

Acara pelantikan pengurus diawali dengan  Ekaristi kudus, dipimpin oleh Pastor Agustinus Sudarno, OSC, penasehat WKRI DPD Jawa Barat. Berlangsung di Aula Katedral Santo Petrus (17/6), acara dihadiri 60 orang yang sebagian besar adalah anggota WKRI dan pengurus cabang. Melalui homilinya Pastor Darno memberi tema pertemuan ini “Spiritualitas memberi pipi kiri”, sesuai seperti bacaan injil hari itu. Ia menegaskan bahwa sebagai pengurus harus siap memberi “pipi kiri”, siap berkorban pada tingkat yang lebih dalam. “Tetapi Aku berkata kepadamu: Janganlah kamu melawan orang yang berbuat jahat kepadamu, melainkan siapa pun yang menampar pipi kananmu, berilah juga kepadanya pipi kirimu” Mat. 5:39. Sebagai aktivis apalagi sebagai pengurus dan pemimpin harus berani mati bagi diri sendiri.

Menurut Pastor Penasehat dan pendamping rohani ini, semua anggota WKRI, mulai saat ini dipanggil  untuk menjadi manusia rohani. Manusia rohani adalah manusia yang mengikuti jalan Allah, mengalahkan jalan dan cara hidup diri sendiri. Manusia rohani juga dituntut  untuk terus memberi dan memberi. Manusia rohani harus berani pula melepaskan hak-hak hidupnya, bahkan hingga siap dicaci, sebagaimana Yesus yang sebagai Putera Allah, tidak mempertahankan status dan hak keputeraanNya.

Semua anggota dan para pengurus melalui peristiwa pelantikan ini, dipanggil untuk menjaga persaudaraan dan juga upaya untuk selalu memelihara jalan pertobatan. Maka sebagai manusia rohani, apalagi sebagai pengurus hendaklah selalu hidup dalam rahmat dan kuasa Allah, rela melepaskan hak, serta hidup dalam kasih. “Para pengurus, jadilah pemimpin yang sejati” tegasnya.

Dalam kata sambutan, Wantyana Wahju, Ketua Presidium WKRI DPD Jawa Barat berharap semoga melalui terbentuk dan terlantiknya para pengurus ini terbina kerja sama yang bagus di antara pengurus, presidium DPD maupun dengan para aktivis di cabang-ranting. Wanita Katolik yang akrab dipanggil Wan Wan ini juga menyampaikan bahwa rencana terdekat atas pelantikan pengurus ini adalah rekoleksi dan pembekalan dalam rangkapemantapan pengurus. “Kami mohon dukungan kepada semua pihak” ungkapnya.

(deBrito)