Perayaan Ekaristi 10 April 2020

LITURGI

JUMAT AGUNG

Jumat 10 April 2020


Altar sama sekali kosong; tanpa salib, tanpa lilin dan tanpa kain altar


Perayaan terdiri atas tiga bagian,  yakni Liturgi Sabda, Penghormatan Salib dan Komuni Kudus. Imam dan  Diakon, kalau ada, dengan mengenakan busana liturgi berwarna merah  seperti yang biasanya dikenakan pada waktu misa, berarak ke altar dalam  keheningan. Setelah memberi hormat ke altar, Imam dan Diakon (bila ada)  tiarap, atau kalau keadaan tidak memungkinkan berlutut dan berdoa  sejenak dalam keheningan. Semua yang lain (Prodiakon, Lektor, Misdinar,  dan petugas lain serta umat berlutut) 


Lalu Imam dan para petugas menuju  ke tempat duduk. Di situ Imam menghadap ke arah umat dan sambil  merentangkan tangan mengucapkan doa pembuka tanpa ajakan "Marilah kita  berdoa"


PA. Kita berkumpul di sini untuk memperingati Yesus dari Nazaret yang  demikian dekat dengan kita, tetapi berbeda jauh dengan kita, karena ia  Allah dan Manusia. Ia disiksa, didera, dihina, dan dihukum mati serta  takut seperti kita. Namun segala penderitaan itu diterima-Nya dengan  sukarela dan sekalipun sudah tampak datang, Ia tidak melarikan diri.  Maka Hamba Yahwe yang menderita tanpa dosa ini diangkat oleh Allah. Maka  jelaslah bahwa maut bukanlah titik punah, melainkan suatu kemenangan.  Itulah sebabnya hari ini penuh rasa syukur dan gembira. Upacara akan  terbagi menjadi tiga bagian: 

  1. Liturgi Sabda: untuk menghidupkan iman kita atas kekuatan wafat Yesus. 
  2. Penghormatan Salib: untuk memusatkan perhatian pada salib sebagai sumber kebahagiaan. 
  3. Komuni: untuk memberi kesempatan memetik buah salib.  

Marilah berdiri!   


DOA PEMBUKA


I. Ingatlah, ya Allah Bapa, akan belas kasih-Mu. Kuduskanlah dan  lindungilah selalu hamba-hamba-Mu. Bagi merekalah Kristus, Putra-Mu,  telah memulai misteri Paskah dengan penumpahan darah-Nya. Dialah Tuhan,  yang hidup dan berkuasa sepanjang segala masa. 

U. Amin. 


LITURGI SABDA  


(Umat duduk)  

BACAAN I (Yes 52:13-53:12)

"Ia ditikam karena kedurhakaan kita."


L. Bacaan dari Kitab Yesaya: 


Beginilah firman Tuhan, “Sesungguhnya, hamba-Ku akan berhasil! Ia akan  ditinggikan, disanjung dan dimuliakan! Seperti banyak orang tertegun  melihat dia – rupanya begitu buruk, tidak seperti manusia lagi, dan  tampaknya tidak seperti anak manusia lagi,-- demikianlah ia membuat  tercengang banyak bangsa, dan raja-raja akan mengatupkan mulutnya  melihat dia! Sebab apa yang tidak diceritakan kepada mereka akan mereka  lihat, dan yang tidak mereka dengar akan mereka pahami. Maka mereka  berkata: Siapakah yang percaya kepada berita yang kami dengar, kepada  siapakah tangan kekuasaan Tuhan dinyatakan? Sebagai taruk Hamba Yahwe  tumbuh di hadapan Tuhan, dan sebagai tunas ia muncul dari tanah kering.  Ia dihina dan dihindari orang, seorang yang penuh kesengsaraan, dan  biasa menderita kesakitan; ia sangat dihina, sehingga orang menutup  mukanya terhadap dia, dan bagi kita pun dia tidak masuk hitungan. Ia  tidak tampan, dan semarak pun tidak ada padanya, sehingga kita tidak  tertarik untuk memandang dia; dan rupanya pun tidak menarik, sehingga  kita tidak terangsang untuk menginginkannya. Tetapi sesungguhnya,  penyakit kitalah yang ditanggungnya, dan kesengsaraan kitalah yang  dipikulnya, padahal kita mengira dia kena tulah, dipukul dan ditindas  Allah. Sesungguhnya dia tertikam oleh karena pemberontakan kita, dia  diremukkan oleh karena kejahatan kita; derita yang mendatangkan  keselamatan bagi kita, ditimpakan kepadanya, dan oleh bilur-bilurnya  kita menjadi sembuh. Kita sekalian sesat seperti domba, masing-masing  mengambil jalan sendiri! Tetapi Tuhan telah menimpakan kepadanya  kejahatan kita sekalian. Dia dianiaya, tetapi dia membiarkan diri  ditindas, dan tidak membuka mulutnya seperti anak domba yang dibawa ke  pembantaian; seperti induk domba yang kelu di depan orang-orang yang  menggunting bulunya, ia tidak membuka mulutnya. Sesudah penahanan dan  penghukuman ia terambil, dan tentang nasibnya siapakah yang  memikirkannya? Sungguh, ia terputus dari negeri orang-orang hidup, dank  arena pemberontakan umat-Ku ia kena tulah. Orang menempatkan kuburnya di  antara orang-orang fasik, dan waktu mati ia ada di antara  penjahat-penjahat, sekalipun ia tidak berbuat kekerasan, dan tipu tidak  ada di dalam mulutnya. Tetapi Tuhan berkehendak meremukkan dia dengan  kesakitan, dan apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia  akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan  terlaksana karena dia. Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang  dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman, Hamba-Ku itu, sebagai orang  yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan  mereka dia pikul. Sebab itu Aku akan membagikan kepadanya orang-orang  besar sebagai rampasan, dan ia akan memperoleh orang-orang kuat sebagai  jarahan. Ini semua sebagai ganti karena ia telah menyerahkan nyawanya ke  dalam maut dank arena ia terhitung di antara para pemberontak,  sekalipun ia menanggung dosa banyak orang, dan berdoa untuk  pemberontak-pemberontak.


L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah. 


MAZMUR TANGGAPAN (PS 820) -duduk-

Ulangan: Ya Bapa, ke dalam tangan-Mu, Kupercayakan jiwaku.

Mazmur:

1. Pada-Mu ya Tuhan, aku berlindung, jangan sekali-kali aku mendapat  malu. Luputkanlah aku oleh karena keadilan-Mu, ke dalam tangan-Mu  kuserahkan nyawaku; sudilah membebaskan daku, Ya Tuhan Allah yang setia.

2. Di hadapan semua lawanku aku bercela, tetangga-tetanggaku merasa  jijik. Para kenalanku merasa nyeri; mereka yang melihat aku cepat-cepat  menyingkir, Aku telah hilang dari ingatan seperti orang mati. Telah  menjadi seperti barang yang pecah.

3. Tetapi aku, kepada-Mu, ya Tuhan, aku percaya, Aku berkata, "Engkaulah  Allahku!". Masa hidupku ada dalam tangan-Mu, lepaskanlah aku dari  musuh-musuhku dan bebaskan dari orang-orang yang mengejarku!

4. Buatlah wajah-Mu bercahaya atas hamba-hamba-Mu, selamatkanlah aku  oleh kasih setia-Mu! Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang  yang berharap hatimu.


BACAAN II (Ibr 4:14-16;5:7-9) -duduk-


"Yesus tetap taat dan menjadi sumber keselamatan abadi bagi semua orang yang patuh kepada-Nya."


L. Bacaan dari Surat kepada Orang Ibrani: 


Saudara-saudara, kita sekarang mempunyai Imam Agung, yang telah  melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah. Maka baiklah kita teguh  berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya,  bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan kita!  Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya saja tidak  berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah  dengan penuh keberanian, supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih  karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya. Dalam hidupnya  sebagai manusia, Yesus telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan  ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari  maut; dan karena kesalehan-Nya, Ia telah didengarkan. Akan tetapi  sekalipun Anak, Ia telah belajar menjadi taat; ini ternyata dari apa  yang telah diderita-Nya! Dan sesudah mencapai kesempurnaan, Ia menjadi  pokok keselamatan abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.


L. Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur kepada Allah.


Umat berdiri 


BAIT PENGANTAR INJIL (PS 966) 

Refr. Terpujilah Kristus Tuhan Sang Raja kemuliaan kekal.

Ayat. Kristus taat untuk kita sampai wafat-Nya di salib. Dari sebab  itulah Allah mengagungkan Dia. Nama yang paling luhur dianugerahkan  kepada-Nya.


KISAH SENGSARA (Yoh 18:1-19:42) -untuk mempercepat waktu dapat didaraskan- 


Kisah sengsara dibacakan atau  dinyanyikan tanpa lilin dan pendupaan, tanpa salam dan tanda salib pada  buku. Hendaknya sabda-sabda Yesus dibawakan oleh Imam. 

Passio pada Hari Jumat Agung (juga  Minggu Palma), tidak boleh diganti dengan peragaan, dramatisasi, dll.  Passio adalah Sabda Tuhan, dan untuk Hari Jumat diambil dari Injil  Yohanes, maka kalau didramakan, tidak ada bedanya itu drama Injil  Yohanes atau Injil Sinoptik lain.


(umat duduk) 

N: Narator

Y: Yesus

S: Rakyat

Pe: Petrus  

H: Hamba 

W: Wanita


N: Seusai perjamuan Paskah, keluarlah Yesus dari ruang perjamuan bersama  dengan murid-murid-Nya, dan mereka pergi ke seberang sungai Kidron. Di  situ ada suatu taman. Yesus masuk ke taman itu bersama dengan  murid-murid-Nya. Yudas, yang mengkhianati Yesus tahu juga tempat itu,  karena Yesus sering berkumpul di situ dengan murid-murid-Nya. Maka  datanglah juga Yudas ke situ bersama sepasukan prajurit dan  penjaga-penjaga Bait Allah yang disuruh oleh imam-imam kepala dan  orang-orang Farisi. Mereka datang lengkap dengan lentera, suluh dan  senjata. Yesus tahu semua yang akan menimpa diri-Nya. Maka Ia maju ke  depan dan berkata kepada mereka:


Y: "Siapakah yang kamu cari?"

N: Jawab mereka:

S: "Yesus dari Nazaret."

N: Kata Yesus kepada mereka:

Y: "Akulah Dia."

N: Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka.  Ketika Ia berkata kepada mereka: "Akulah Dia," mundurlah mereka dan  jatuh ke tanah. Maka Yesus bertanya pula:

Y: "Siapakah yang kamu cari?"

N: Jawab mereka:

S: "Yesus dari Nazaret."

N: Jawab Yesus:

Y: "Telah Kukatakan kepadamu, Akulah Dia. Jika Aku yang kamu cari, biarkanlah mereka ini pergi."

N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman yang telah dikatakan-Nya:  "Dari mereka yang Engkau serahkan kepada-Ku, tidak seorangpun yang  Kubiarkan binasa." Lalu Simon Petrus, yang membawa pedang, menghunus  pedang itu, menetakkannya kepada hamba Imam Besar dan memutuskan telinga  kanannya. Nama hamba itu Malkhus. Kata Yesus kepada Petrus:

Y: "Sarungkan pedangmu itu; bukankah Aku harus minum cawan yang diberikan Bapa kepada-Ku?"

N: Maka pasukan prajurit serta perwiranya dan penjaga-penjaga yang  disuruh orang Yahudi itu menangkap Yesus dan membelenggu Dia. Lalu  mereka membawa-Nya mula-mula kepada Hanas, karena Hanas adalah mertua  Kayafas, yang pada tahun itu menjadi Imam Besar; dan Kayafaslah yang  telah menasihatkan orang-orang Yahudi: "Adalah lebih berguna jika satu  orang mati untuk seluruh bangsa." Simon Petrus dan seorang murid lain  mengikuti Yesus. Murid itu mengenal Imam Besar dan ia masuk bersama-sama  dengan Yesus ke halaman istana Imam Besar, tetapi Petrus tinggal di  luar dekat pintu. Maka murid lain tadi, yang mengenal Imam Besar,  kembali ke luar, bercakap-cakap dengan perempuan penjaga pintu lalu  membawa Petrus masuk. Maka kata hamba perempuan penjaga pintu kepada  Petrus:

W: "Bukankah engkau juga murid orang itu?"

N: Jawab Petrus:

Pe: "Bukan!"

N: Sementara itu hamba-hamba dan penjaga-penjaga Bait Allah telah  memasang api arang, sebab hawa dingin waktu itu, dan mereka berdiri  berdiang di situ. Juga Petrus berdiri berdiang bersama-sama dengan  mereka. Maka mulailah Imam Besar menanyai Yesus tentang murid-murid-Nya  dan tentang ajaran-Nya. Jawab Yesus kepadanya:

Y: "Aku berbicara terus terang kepada dunia: Aku selalu mengajar di  rumah-rumah ibadat dan di Bait Allah, tempat semua orang Yahudi  berkumpul; Aku tidak pernah berbicara sembunyi-sembunyi. Mengapakah  engkau menanyai Aku? Tanyailah mereka, yang telah mendengar apa yang  Kukatakan kepada mereka; sungguh, mereka tahu apa yang telah Kukatakan."

N: Ketika Ia mengatakan hal itu, seorang penjaga yang berdiri di situ, menampar muka-Nya sambil berkata:

H: "Begitukah jawab-Mu kepada Imam Agung?"

N: Jawab Yesus kepadanya:

Y: "Jikalau kata-Ku itu salah, tunjukkanlah salahnya, tetapi jikalau kata-Ku itu benar, mengapakah engkau menampar Aku?"

N: Lalu Hanas mengirim Dia terbelenggu kepada Kayafas, Imam Agung itu.  Simon Petrus masih berdiri berdiang. Kata orang-orang di situ kepadanya:

S: "Bukankah engkau juga seorang murid-Nya?"

N: Petrus menyangkalnya, katanya:

Pe: "Bukan!"

N: Kata seorang hamba Imam Agung, seorang keluarga dari hamba yang telinganya dipotong Petrus, berkata kepadanya:

H: "Bukankah engkau kulihat di taman itu bersama-sama dengan Dia?"

N: Maka Petrus menyangkalnya pula dan ketika itu berkokoklah ayam.

N: Keesokan harinya mereka membawa Yesus dari Kayafas ke gedung  pengadilan. Ketika itu hari masih pagi. Mereka sendiri tidak masuk ke  gedung pengadilan itu, supaya jangan menajiskan diri, sebab mereka  hendak makan Paskah. Sebab itu Pilatus keluar mendapatkan mereka dan  berkata:

Pi: "Apakah tuduhan kamu terhadap orang ini?"

N: Jawab mereka kepadanya:

S: "Jikalau Ia bukan seorang penjahat, kami tidak menyerahkan-Nya kepadamu!"

N: Kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Ambillah Dia dan hakimilah Dia menurut hukum Tauratmu."

N: Kata orang-orang Yahudi itu:

S: "Kami tidak diperbolehkan membunuh seseorang."

N: Demikian hendaknya supaya genaplah firman Yesus, yang dikatakan-Nya  untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. Maka kembalilah Pilatus  ke dalam gedung pengadilan, lalu memanggil Yesus dan bertanya  kepada-Nya:

Pi: "Engkau inikah raja orang Yahudi?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Apakah engkau katakan hal itu dari hatimu sendiri, atau adakah orang lain yang mengatakannya kepadamu tentang Aku?"

N: Kata Pilatus:

Pi: "Apakah aku seorang Yahudi? Bangsa-Mu sendiri dan imam-imam kepala  yang telah menyerahkan Engkau kepadaku; apakah yang telah Engkau  perbuat?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Kerajaan-Ku bukan dari dunia ini; jika Kerajaan-Ku dari dunia ini,  pasti hamba-hamba-Ku telah melawan, supaya Aku jangan diserahkan kepada  orang Yahudi, akan tetapi Kerajaan-Ku bukan dari sini."

N: Maka kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Jadi Engkau adalah raja?"

N: Jawab Yesus:

Y: "Engkau mengatakan, bahwa Aku adalah raja. Untuk itulah Aku lahir dan  untuk itulah Aku datang ke dalam dunia ini, supaya Aku memberi  kesaksian tentang kebenaran; setiap orang yang berasal dari kebenaran  mendengarkan suara-Ku."

N: Kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Apakah kebenaran itu?"

N: Sesudah mengatakan demikian, keluarlah Pilatus lagi mendapatkan orang-orang Yahudi dan berkata kepada mereka:

Pi: "Aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya. Tetapi pada kamu ada  kebiasaan, bahwa pada Paskah aku membebaskan seorang bagimu. Maukah  kamu, supaya aku membebaskan raja orang Yahudi bagimu?"

N: Mereka berteriak pula:

S: "Jangan Dia, melainkan Barabas!"

N: Barabas adalah seorang penyamun.

N: Lalu Pilatus mengambil Yesus dan menyuruh orang menyesah Dia.  Prajurit-prajurit menganyam sebuah mahkota duri dan menaruhnya di atas  kepala-Nya. Mereka memakaikan Dia jubah ungu, dan sambil maju ke depan  mereka berkata:

N: "Salam, hai raja orang Yahudi!"

N: Lalu mereka menampar wajah Yesus. Pilatus keluar lagi dan berkata kepada mereka:

Pi: "Lihatlah, aku membawa Dia ke luar kepada kamu, supaya kamu tahu, bahwa aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N: Lalu Yesus keluar, bermahkota duri dan berjubah ungu. Maka kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Lihatlah manusia itu!"

N: Ketika imam-imam kepala dan penjaga-penjaga itu melihat Dia, berteriaklah mereka:

S: "Salibkan Dia, salibkan Dia!"

N: Kata Pilatus kepada mereka:

Pi: "Ambil Dia dan salibkan Dia; sebab aku tidak mendapati kesalahan apapun pada-Nya."

N: Jawab orang-orang Yahudi itu kepadanya:

S: "Kami mempunyai hukum dan menurut hukum itu Ia harus mati, sebab Ia menganggap diri-Nya sebagai Anak Allah."

N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu bertambah takutlah ia, lalu ia  masuk pula ke dalam gedung pengadilan dan berkata kepada Yesus:

Pi: "Dari manakah asal-Mu?"

N: Tetapi Yesus tidak memberi jawab kepadanya. Maka kata Pilatus kepada-Nya:

Pi: "Tidakkah Engkau mau bicara dengan aku? Tidakkah Engkau tahu, bahwa  aku berkuasa untuk membebaskan Engkau, dan berkuasa juga untuk  menyalibkan Engkau?"

N: Yesus menjawab:

Y: "Engkau tidak mempunyai kuasa apapun terhadap Aku, jikalau kuasa itu  tidak diberikan kepadamu dari atas. Sebab itu: dia, yang menyerahkan Aku  kepadamu, lebih besar dosanya."

"Enyahkanlah Dia! Enyahkanlah Dia! Salibkan Dia!"

N: Sejak itu Pilatus berusaha untuk membebaskan Dia, tetapi orang-orang Yahudi berteriak:

S: "Jikalau engkau membebaskan Dia, engkau bukanlah sahabat Kaisar.  Setiap orang yang menganggap dirinya sebagai raja, ia melawan Kaisar."

N: Ketika Pilatus mendengar perkataan itu, ia menyuruh membawa Yesus ke  luar, dan ia duduk di kursi pengadilan, di tempat yang bernama  Litostrotos, dalam bahasa Ibrani Gabata. Hari itu ialah hari persiapan  Paskah, kira-kira jam dua belas. Kata Pilatus kepada orang-orang Yahudi  itu:

Pi: "Inilah rajamu!"

N: Maka berteriaklah mereka:

S: "Enyahkan Dia! Enyahkan Dia! Salibkan Dia!"

N: Kata Pilatus kepada mereka: "Haruskah aku menyalibkan rajamu?"

N: Jawab imam-imam kepala:

S: "Kami tidak mempunyai raja selain dari pada Kaisar!"

N: Akhirnya Pilatus menyerahkan Yesus kepada mereka untuk disalibkan.

N: Mereka menerima Yesus. Sambil memikul salib-Nya Ia pergi ke luar ke  tempat yang bernama Tempat Tengkorak, dalam bahasa Ibrani: Golgota. Dan  di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga  dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah. Dan Pilatus  menyuruh memasang juga tulisan di atas kayu salib itu, bunyinya:  "Yesus, orang Nazaret, Raja orang Yahudi." Banyak orang Yahudi yang  membaca tulisan itu, sebab tempat di mana Yesus disalibkan letaknya  dekat kota dan kata-kata itu tertulis dalam bahasa Ibrani, bahasa Latin  dan bahasa Yunani. Maka kata imam-imam kepala orang Yahudi kepada  Pilatus: "Jangan engkau menulis: Raja orang Yahudi, tetapi bahwa Ia  mengatakan: Aku adalah Raja orang Yahudi."

N: Jawab Pilatus:

Pi: "Apa yang kutulis, tetap tertulis."

N: Sesudah prajurit-prajurit itu menyalibkan Yesus, mereka mengambil  pakaian-Nya lalu membaginya menjadi empat bagian untuk tiap-tiap  prajurit satu bagian--dan jubah-Nya juga mereka ambil. Jubah itu tidak  berjahit, dari atas ke bawah hanya satu tenunan saja. Karena itu mereka  berkata seorang kepada yang lain: "Janganlah kita membaginya menjadi  beberapa potong, tetapi baiklah kita membuang undi untuk menentukan  siapa yang mendapatnya."

N: Demikianlah hendaknya supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab  Suci: "Mereka membagi-bagi pakaian-Ku di antara mereka dan mereka  membuang undi atas jubah-Ku." Hal itu telah dilakukan prajurit-prajurit  itu.

N: Didekat salib Yesus berdiri ibu-Nya dan saudara ibu-Nya, Maria,  isteri Klopas dan Maria Magdalena. Ketika Yesus melihat ibu-Nya dan  murid yang dikasihi-Nya di sampingnya, berkatalah Ia kepada ibu-Nya:

Y: "Ibu, inilah, anakmu!"

N: dan kemudian kata-Nya kepada murid-murid itu:

Y: "Inilah ibumu!"

N: Dan sejak saat itu murid itu menerima dia di dalam rumahnya.

N: Sesudah itu, karena Yesus tahu, bahwa segala sesuatu telah selesai,  berkatalah Ia--supaya genaplah yang ada tertulis dalam Kitab Suci:

Y: "Aku haus!"

N: Di situ ada suatu bekas penuh anggur asam. Maka mereka mencucukkan  bunga karang, yang telah dicelupkan dalam anggur asam, pada sebatang  hisop lalu mengunjukkannya ke mulut Yesus. Sesudah Yesus meminum anggur  asam itu, berkatalah Yesus:

Y: "Sudah selesai."

N: Lalu Ia menundukkan kepala-Nya dan menyerahkan nyawa-Nya.


 ( Semua berlutut dan hening sejenak merenungkan wafat Tuhan ) 


(umat berdiri) 

N: Karena hari itu hari persiapan dan supaya pada hari Sabat mayat-mayat  itu tidak tinggal tergantung pada kayu salib--sebab Sabat itu adalah  hari yang besar--maka datanglah orang-orang Yahudi kepada Pilatus dan  meminta kepadanya supaya kaki orang-orang itu dipatahkan dan  mayat-mayatnya diturunkan. Maka datanglah prajurit-prajurit lalu  mematahkan kaki orang yang pertama dan kaki orang yang lain yang  disalibkan bersama-sama dengan Yesus; tetapi ketika mereka sampai kepada  Yesus dan melihat bahwa Ia telah mati, mereka tidak mematahkan  kaki-Nya, tetapi seorang dari antara prajurit itu menikam lambung-Nya  dengan tombak, dan segera mengalir keluar darah dan air. Dan orang yang  melihat hal itu sendiri yang memberikan kesaksian ini dan kesaksiannya  benar, dan ia tahu, bahwa ia mengatakan kebenaran, supaya kamu juga  percaya. Sebab hal itu terjadi, supaya genaplah yang tertulis dalam  Kitab Suci: "Tidak ada tulang-Nya yang akan dipatahkan." Dan ada pula  nas yang mengatakan: "Mereka akan memandang kepada Dia yang telah mereka  tikam."


N: Sesudah itu Yusuf dari Arimatea--ia murid Yesus, tetapi  sembunyi-sembunyi karena takut kepada orang-orang Yahudi--meminta kepada  Pilatus, supaya ia diperbolehkan menurunkan mayat Yesus. Dan Pilatus  meluluskan permintaannya itu. Lalu datanglah ia dan menurunkan mayat  itu. Juga Nikodemus datang ke situ. Dialah yang mula-mula datang waktu  malam kepada Yesus. Ia membawa campuran minyak mur dengan minyak gaharu,  kira-kira lima puluh kati beratnya. Mereka mengambil mayat Yesus,  mengapaninya dengan kain lenan dan membubuhinya dengan rempah-rempah  menurut adat orang Yahudi bila menguburkan mayat. Dekat tempat di mana  Yesus disalibkan ada suatu taman dan dalam taman itu ada suatu kubur  baru yang di dalamnya belum pernah dimakamkan seseorang. Karena hari itu  hari persiapan orang Yahudi, sedang kubur itu tidak jauh letaknya, maka  mereka meletakkan mayat Yesus ke situ.


Demikianlah Injil Tuhan

U. Terpujilah Kristus.


PENGHORMATAN SALIB


PA. Saudara-saudari terkasih, diakon atau prodiakon, putra/i altar akan  menjemput salib yang diselubungi kain ungu. Salib diarak ke depan altar  atau panti imam, untuk diserahkan kepada Imam, sedikit demi sedikit  selubung dibuka setiap kali disertai nyanyian. Kemudian umat berlutut  selama nyanyian Hai umat apa salah-Ku dinyanyikan. Tidak ada penghormatan salib secara pribadi (cium salib, dan sejenisnya) 

 
LIHATLAH KAYU SALIB (PS 505)  

Dinyanyikan tiga kali dengan nada dasar sol = d, e, fis.


I/D Lihatlah kayu salib, di sini tergantung Kristus, Penyelamat dunia.

U. Mari kita bersembah sujud kepada-Nya.


PERSIAPAN KOMUNI

Ajakan menyambut Komuni  

I. Inilah Anak Domba Allah yang menghapus dosa dunia. Berbahagialah Saudara yang diundang ke perjamuan-Nya.

U. Ya Tuhan, saya tidak pantas Engkau datang pada saya, tetapi bersabdalah saja maka saya akan sembuh. 


PA. Yang diperkenankan menyambut Komuni Kudus adalah mereka yang sudah  dibaptis dalam Gereja Katolik, atau yang sudah diterima sebagai anggota  Gereja Katolik dan telah menerima Sakramen Komuni Pertama. Mohon selama  komuni, hingga berakhirnya Ibadat Jumat Agung umat menjaga keheningan  dengan tidak memberikan tepuk tangan kepada paduan suara, petugas  liturgi lainnya.


DOA SESUDAH KOMUNI

I. Marilah kita berdoa

I. Allah yang kekal dan kuasa Engkau telah memulihkan kebahagiaan kami  berkat wafat dan kebangkitan Putra-Mu. Peliharalah karya belas kasih-Mu  dalam diri kami, agar kami yang telah ambil bagian dalam misteri ini,  dapat hidup penuh bakti kepada-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan  kami.
U. Amin. 

I. Tundukkanlah kepalamu untuk menerima berkat Tuhan.

I. Kami mohon, ya Tuhan, semoga turunlah berkat melimpah ke atas umat-Mu  ini, yang telah mengenangkan wafat Putra-Mu sambil mengharapkan  kebangkitan-Nya; berikanlah pengampunan, anugerahkanlah penghiburan,  tumbuhkanlah iman yang kudus, berikanlah jaminan penebusan yang kekal.  Dengan pengantaraan Kristus, Tuhan kami.

U. Amin.